Halaman

Rabu, 21 Oktober 2020

Macam Macam Metode

A. METODE TERTUTUP

 
 Metode tertutup disebut juga metode bracketing. Disebut sebagai metode tertutup karena dalam pencarian akar-akar persamaan non-linier dilakukan dalam suatu selang

Metode Tabel

Penyelesaian persamaan non-linier menggunakan metode tabel dilakukan dengan membagi persamaan menjadi beberapa area, dimana untuk

dibagi sebanyak bagian dan pada masing-masing bagian dihitung nilai sehingga diperoleh nilai pada setian bagian. 

Bila nilai atau mendekati nol, dimana , maka dikatakan bahwa adalah penyelesaian persamaan . Bila tidak ditemukan, dicari nilai dan yang berlawanan tanda. Bila tidak ditemukan, maka persamaan tersebut dapat dikatakan tidak mempunyai akar untuk rentang .

Bila akar persamaan tidak ditemukan, maka ada dua kemungkinan untuk menentukan akar persamaan, yaitu:

  • Akar persamaan ditentukan oleh nilai mana yang lebih dekat. Bila f(xk)≤f(xk+1), maka akarnya xk. Bila f(xk+1)≤f(xk), maka akarnya xk+1.
  • Perlu dicari lagi menggunakan rentang x=[xk,xk+1].

    Secara grafis penyelesaian persamaan non-linier menggunakan metode table disajikan pada Gambar dibawah. 

 

Ilustrasi metode tabel.

 

 

    Algoritma Metode Tabel

  1. Definisikan fungsi
  2. Tentukan rentang untuk yang berupa batas bawah dan batas atas .
  3. Tentukan jumlah pembagi
  4. Hitung step pembagi:


Untuk i=0 s/d N, hitung:

 


  •  Bila , maka akarnya
  • Bila , maka:
  •  , maka akarnya
  • Bila tida, adalah penyelesaian atau dapat dikatakan penyelesaian berada diantara dan .

 

Kita dapat membuat suatu fungsi pada R untuk melakukan proses iterasi pada metode Tabel. Fungsi root_table() akan melakukan iterasi berdasarkan step algoritma 1 sampai 5. Berikut adalah sintaks yang digunakan:
 

root_table <- function(f, a, b, N=20){
    h <- abs((a+b)/N)
    x <- seq(from=a, to=b, by=h)
    fx <- rep(0, N+1)
    for(i in 1:(N+1)){
      fx[i] <- f(x[i])
    }
    data <- data.frame(x=x, fx=fx)
    return(data)
}
 Contoh 7.1  Carilah akar persamaan  pada rentang  ?

Jawab:

Sebagai permulaan, jumlah pembagi yang digunakan adalah

. Dengan menggunakan fungsi root_table() diperoleh hasil yang disajikan pada Tabel penyelesaian persamaan.

Tabel Penyelesaian persamaan x+exp(x)=0

tabel <- root_table(f=function(x){x+exp(x)},



Plot fungsi x+exp(x) pada rentang -1 sampai 0. 
Berdasarkan Tabel diatas diperoleh penyelesaian di antara −0,6 dan −0,5 

dengan nilaif(x)masing-masing sebesar −0,0512 dan −0,1065, sehingga dapat diambil penyelesaian x=−0,6. Kita dapat terus melakukan iterasi sampai memperoleh nilai f(x) < nilai toleransi dengan terus merubah rentang yang diberikan. Iterasi berikutnya dengan nilai pembagi sama dan rentang nilai x=[−0,6;−0,5]diperoleh nilai x=−0,57 dan f(x)=0,00447. Untuk melihat gambaran lokasi akar, kita dapat pulang mengeplotkan data 

menggunakan fungsi plot. Berikut adalah fungsi yang digunakan:Untuk mengetahui lokasi akar dengan lebih jelas, kita dapat memperkecil lagi rentang nilai yang dimasukkan dalam fungsi curve().

Metode tabel pada dasarnya memiliki kelemahan yaitu cukup sulit untuk memdapatkan error penyelesaian yang cukup kecil, sehingga metode ini jarang sekali digunakan untuk menyelesaikan persamaan non-linier. Namun, metode ini cukup baik digunakan dalam menentukan area penyelesaian sehingga dapat dijadikan acuan metode lain yang lebih baik.

 

Metode Biseksi

Prinsip metode bagi dua adalah mengurung akar fungsi pada interval

atau pada nilai batas bawah dan batas atas

. Selanjutnya interval tersebut terus menerus dibagi 2 hingga sekecil mungkin, sehingga nilai hampiran yang dicari dapat ditentukan dengan tingkat toleransi tertentu. Untuk lebih memahami metode biseksi, perhatikan visualisasi pada gambar berikut.

Ilustrasi metode biseksi.

Metode biseksi merupakan metode yang paling mudah dan paling sederhana dibanding metode lainnya. Adapun sifat metode ini antara lain:

  1. Konvergensi lambat
  2. Caranya mudah
  3. Tidak dapat digunakan untuk mencari akar imaginer
  4. Hanya dapat mencari satu akar pada satu siklus.

Algoritma Metode Biseksi

1. Definisikan fungsi

2. Tentukan rentang untuk yang berupa batas bawah dan batas atas

3. Tentukan nilai toleransi e dan iterasi maksimum N

4. Hitung f(a) dan f(b)

5.Hitung:

6. Hitung f(x)Bila f(x).f(a)<0

7. maka b=x dan f(b)=f(x). Bila tidak, a=x dan f(a)=f(x)

8. Bila |b−a|<eatau iterasi maksimum maka proses dihentikan dan didapatkan akar=x


, dan bila tidak ulangi langkah 6


9. Jika sudah diperoleh nilai dibawah nilai toleransi, nilai akar selanjutnya dihitung berdasarkan Persamaan gambar diatas yang dengan nilai adan b merupakan nilai baru yang diperoleh dari proses iterasi. 


Berdasarkan algoritma tersebut, kita dapat menyusun suatu fungsi pada R yang dapat digunakan untuk melakukan iterasi tersebut. Fungsi root_bisection() merupakan fungsi yang telah penulis susun untuk melakukan iterasi menggunakan metode biseksi. Berikut adalah sintaks dari fungsi tersebut:

Contoh 7.2 Carilah akar persamaan
pada rentang dengan nilai toleransi sebesar
?

Jawab:

Langkah pertama dalam penghitungan adalah menghitung nilai

menggunakan Persamaan gambar diatas.

Hitung nilai

dan

.

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh:

Sehingga

dan . Iterasi dilakukan kembali dengan menggunakan nilai

tersebut.

Untuk mempersingkat waktu iterasi kita akan menggunakan fungsi root_bisection() pada R. Berikut adalah sintaks yang digunakan:

## $`function`
## function (x) 
## {
##     x * exp(-x) + 1
## }
## <bytecode: 0x000000001d62cab0>
## 
## $root
## [1] -0.5671
## 
## $iter
## [1] 24

Berdasarkan hasil iterasi diperoleh akar persamaan

dan iterasi yang diperlukan untuk memperolehnya sebanyak iterasi.


  • Tentukan rentang untuk
  • .
  • Tentukan nilai toleransi

  • Hitung

  • Bila

  • Bila
  • , dan bila tidak ulangi langkah 6.
  • Jika sudah diperoleh nilai dibawah nilai toleransi, nilai akar selanjutnya dihitung berdasarkan Persamaan gambar diatas dengan nilai
  •  

    Metode Regula Falsi

    Metode regula falsi merupakan metode yang menyerupai metode biseksi, dimana iterasi dilakukan dengan terus melakukan pembaharuan rentang untuk memperoleh akar persamaan. Hal yang membedakan metode ini dengan metode biseksi adalah pencarian akar didasarkan pada slope (kemiringan) dan selisih tinggi dari kedua titik rentang. Titik pendekatan pada metode regula-falsi disajikan pada Persamaan gambar dibawah.

    Ilustrasi dari metode regula falsi disajikan pada Gambar berikut.

    Ilustrasi metode regula falsi.



    Algoritma Metode Regula Falsi

    1. Definisikan fungsi
    yang berupa batas bawah dan batas atas dan iterasi maksimum dan s/d

    • Hitung nilai
    , maka dan . Jika tidak, dan
    • .
    1. Akar persamaan adalah


    Fungsi root_rf() didasarkan pada langkah-langkah di atas. Sintaks fungsi tersebut adalah sebagai berikut:

    Contoh 7.3 Selesaikan persamaan non-linier pada Contoh gambar diatas menggunakan metode regula falsi pada rentang
    dengan nilai toleransi sebesar
    ?

    Jawab:

    Langkah pertama penyelesaian dilakukan dengan mencari nilai

    dan

    .

    Hitung nilai dan

    .

    Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh:

    Sehingga

    dan . Iterasi dilakukan kembali dengan menggunakan nilai

    tersebut.

    Untuk mempercepat proses iterasi, kita dapat pula menggunakan fungsi root_rf() pada R. Berikut adalah sintaks yang digunakan:

    ## $`function`
    ## function (x) 
    ## {
    ##     x * exp(-x) + 1
    ## }
    ## <bytecode: 0x000000001c7931a8>
    ## 
    ## $root
    ## [1] -0.5671
    ## 
    ## $iter
    ## [1] 15

    Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai

    dan jumlah iterasi yang diperlukan adalah . Jumlah ini lebih sedikit dari jumlah iterasi yang diperlukan pada metode iterasi biseksi yang juga menunjukkan metode ini lebih cepat memperoleh persamaan dibandingkan metode biseksi.


  • Tentukan rentang untuk
  • .
  • Tentukan nilai toleransi

  • Hitung

  • Untuk iterasi
  • berdasarkan Persamaan berikut
  • Ilustrasi metode regula falsi. 
  • Hitung

  • Hitung

  • Jika
  •  

    B. Metode Terbuka

    Metode terbuka merupakan metode yang menggunakan satu atau dua tebakan awal yang tidak memerlukan rentang sejumlah nilai. Metode terbuka terdiri dari beberapa jenis yaitu metode iterasi titik tetap, metode Newton-Raphson, dan metode Secant.

    Metode Iterasi Titik Tetap

    Metode iterasi titik tetap merupakan metode penyelesaian persamaan non-linier dengan cara menyelesaikan setiap variabel

    yang ada dalam suatu persamaan dengan sebagian yang lain sehingga diperoleh untuk masing-masing variabel . Sebagai contoh, untuk menyelesaikan persamaan , maka persamaan tersebut perlu diubah menjadi atau

    . Secara grafis metode ini diilustrasikan seperti Gambar dibawah.

    Ilustrasi metode iterasi titik tetap.



    Algoritma Metode Iterasi Titik Tetap

    • Definisikan f(x) dan g(x)
    • Tentukan nilai toleransi e dan iterasi masimum (N)
    • Tentukan tebakan awal x0
    • Untuk iterasi i=1 s/d N atau f(xiterasi)≥e→xi=g(xi−1), Hitung f(xi)
    • Akar persamaan adalah x terakhir yang diperoleh

    FUngsi root_fpi() dapat digunakan untuk melakukan iterasi dengan argumen fungsi berupa persamaan non-linier, nilai tebakan awal, nilai toleransi, dan jumlah iterasi maksimum. Berikut adalah sintaks fungsi tersebut:

    Contoh  Selesaikan persamaan non-linier menggunakan metode iterasi titik tetap?

    Jawab:

    Untuk menyelesaikan persamaan non-linier tersebut kita perlu mentransformasi persamaan non-linier tersebut terlebih dahulu.

    Untuk tebakan awal digunakan nilai

    Nilai

    tersebut selanjutnya dijadikan nilai input pada iterasi selanjutnya:

    iterasi terus dilakukan sampai diperoleh

    .

    Untuk mempercepat proses iterasi kita dapat menggunakan bantuan fungsi root_fpi(). Berikut adalah sintaks yang digunakan:

    ## $`function`
    ## function (x) 
    ## {
    ##     -1/exp(-x)
    ## }
    ## <bytecode: 0x0000000018c9ee40>
    ## 
    ## $root
    ## [1] -0.5671
    ## 
    ## $iter
    ## [1] 29

    Berdasarkan hasil iterasi diperoleh nilai

    dengan jumlah iterasi yang diperlukan sebanyak kali. Jumlah iterasi akan bergantung dengan nilai tebakan awal yang kita berikan. Semakin dekat nilai tersebut dengan akar, semakin cepat nilai akar diperoleh.

     

    Metode Newton-Raphson

    Metode Newton-Raphson merupakan metode penyelesaian persamaan non-linier dengan menggunakan pendekatan satu titik awal dan mendekatinya dengan memperhatikan slope atau gradien. titik pendekatan dinyatakan pada Persamaan berikut.


    Ilustrasi metode Newton-Raphson.



    Algoritma Metode Newton-Raphson


    Fungsi root_newton() merupakan fungsi yang dibuat menggunakan algoritma di atas. Fungsi tersebut dituliskan pada sintaks berikut:

    Contoh  Selesaikan persamaan non-linier
    menggunakan metode Newton-Raphson?

    Jawab:

    Untuk dapat menggunakan metode Newton-Raphson, terlebih dahulu kita perlu memperoleh turunan pertama dari persamaan tersebut.

    Tebakan awal yang digunakan adalah

    .

    Hitung nilai

    baru:

    Untuk mempercepat proses iterasi, kita dapat menggunakan fungsi root_newton(). Berikut adalah sintaks yang digunakan:

    ## $`function`
    ## function (x) 
    ## {
    ##     x - exp(-x)
    ## }
    ## <bytecode: 0x000000001c59e158>
    ## 
    ## $root
    ## [1] 0.5671
    ## 
    ## $iter
    ## [1] 5

    Berdasarkan hasil iterasi diperoleh akar penyelesaian persamaan non-linier adalah

    dengan jumlah iterasi yang diperlukan adalah

    iterasi.

    Dalam penerapannya metode Newton-Raphson dapat mengalami kendala. Kendala yang dihadapi adalah sebagai berikut:

    1. titik pendekatan tidak dapat digunakan jika merupakan titik ekstrim atau titik puncak. Hal ini disebabkan pada titik ini nilai . Untuk memahaminya perhatikan ilustasi yang disajikan pada Gambar dibawah Untuk menatasi kendala ini biasanya titik pendekatan akan digeser.
    Ilustrasi titik pendekatan di titik puncak.


    1. Sulit memperoleh penyelesaian ketika titik pendekatan berada diantara 2 titik stasioner. Untuk memahami kendala ini perhatikan Gambar dibawah, Untuk menghindarinya, penentuan titik pendekatan dapat menggunakan bantuan metode tabel.
    Ilustrasi titik pendekatan diantara 2 titik stasioner.


    1. Turunan persamaan sering kali sulit untuk diperoleh (tidak dapat dikerjakan dengan metode analitik).
     

    Metode Secant

    Metode Secant merupakan perbaikan dari metode regula-falsi dan Newton Raphson, dimana kemiringan dua titik dinyatakan secara diskrit dengan mengambil bentuk garis lurus yang melalui satu titik. Persamaan yang dihasilkan disajikan pada Persamaan dibawah.

    Nilai

    merupakan transformasi persamaan tersebut.

    Bila

    dan dan diketahui, maka titik ke

    adalah:

    Bila titik

    dianggap akar persamaan maka nilai

    , sehingga diperoleh:

    atau

    Berdasarkan Persamaan diketahui bahwa untuk memperoleh akar persamaan diperlukan 2 buah titik pendekatan. Dalam buku ini akan digunakan titik pendekatan kedua merupakan titik pendekatan pertama ditambah sepuluh kali nilai toleransi.

    x1=x0+10tol


    Algoritma Metode Secant

    • Definisikan f(x) dan f′(x)
    • Tentukan nilai toleransi e dan iterasi masimum (N)
    • Tentukan tebakan awal x0 dan x1
    • Hitung f(x0) dan f(x1)
    • Untuk iterasi i=1 s/d N atau |f(x)|≥e, hitung x menggunakan Persamaan
    • Akar persamaan adalah nilai x yang terakhir.


    Fungsi root_secant() merupakan fungsi yang penulis buat untuk melakukan iterasi menggunakan metode Secant. Berikut merupakan sintaks dari fungsi tersebut:

    Contoh Selesaikan persamaan non-linier pada Contoh dibawah menggunakan metode Secant? 
     
     

    Untuk dapat menggunakan metode Newton-Raphson, terlebih dahulu kita perlu memperoleh turunan pertama dari persamaan tersebut.

    Tebakan awal yang digunakan adalah

    .

    Hitung nilai

    baru:

     

    Jawab:

    Untuk menyelesaikan persamaan tersebut digunakan nilai pendekatan awal

    dan

    .

    Hitung nilai

    dan

    .

    Untuk mempercepat proses iterasi kita dapat menggunakan fungsi root_secant() pada R. Berikut sintaks yang digunakan:

    ## $`function`
    ## function (x) 
    ## {
    ##     x - exp(-x)
    ## }
    ## <bytecode: 0x000000001b4fc6b0>
    ## 
    ## $root
    ## [1] 0.5671
    ## 
    ## $iter
    ## [1] 6

    Berdasarkan hasil iterasi diperoleh nilai akar penyelesaian adalah

    dengan iterasi dilakukan sebanyak

    kali.

    Secara umum metode Secant menawarkan sejumlah keuntungan dibanding metode lainnya. Pertama, seperti metode Newton-Raphson dan tidak seperti metode tertutup lainnya, metode ini tidak memerlukan rentang pencarian akar penyelesaian. Kedua, tidak seperti metode Newton-Raphson, metode ini tidak memerlukan pencarian turunan pertama persamaan non-linier secara analitik, dimana tidak dapat dilakukan otomasi pada setiap kasus.

    Adapun kerugian dari metode ini adalah berpotensi menghasilkan hasil yang tidak konvergen sama seperti metode terbuka lainnya. Selain itu, kecepatan konvergensinya lebih lambat dibanding metode Newton-Raphson.

  • Definisikan dan
  • Tentukan nilai toleransi dan iterasi masimum (N)
  • Tentukan tebakan awal
  • Hitung dan
  • Untuk iterasi s/d atau , hitung menggunakan Persamaan diatas
  • Akar persamaan merupakan nilai terakhir yang diperoleh.  
  • Tidak ada komentar:

    Posting Komentar